Demokrasi
1.
Apa
Itu Demokrasi
Kata demokrasi berasal dari kata yunani kuno yang
terdiri dari dua kata yaitu kata “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos
yang berarti rakyat, dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga
dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
2.
Nilai
dan Norma Dalam Demokrasi
Dalam penerapan demokrasi maka
diperlukan nilai-nilai demokrasi yang kuat dan tetap terjaga. Hal ini untuk
mencegah penyimpangan dalam pelaksanaan demokrasi. Adapun nilai-nilai tersebut,
yaitu :
a. kebebasan untuk berpendapat.
b. kebebasan utnutk membuat kelompok.
c. kebebasan untuk berpartisipasi.
d. kesetaraan antar warga.
e. saling percaya dan kerjasama.
selain nilai-nilai tersebut,
masyarakat dan pemerintah juga harus memperhatikan norma-norma demokrasi, yaitu
:
a. Pentingnya
kesadaran akan pluralisme.
b. Musyawarah.
c. Pertimbangan moral.
d. Pemufakatan yang jujur dan sehat.
e. Pemenuhan segi-segi ekonomi.
f. Kerja
sama antar warga masyarakat dan sikap mempercayai itikad baik masing- masing.
3.
Bentuk-bentuk
Demokrasi
Secara umum terdapat dua bentuk
demokrasi yaitu demokrasi langsung dan demokrasi perwakilan.
Demokrasi langsung
Demokrasi langsung merupakan suatu
bentuk demokrasi dimana setiap rakyat memberikan suara atau pendapat dalam
menentukan suatu keputusan.Dalam sistem ini, setiap rakyat mewakili dirinya
sendiri dalam memilih suatu kebijakan sehingga mereka memiliki pengaruh
langsung terhadap keadaan politik yang terjadi. Sistem demokrasi langsung
digunakan pada masa awal terbentuknya demokrasi di Athena dimana ketika
terdapat suatu permasalahan yang harus diselesaikan, seluruh rakyat berkumpul
untuk membahasnya. Di era modern sistem ini menjadi tidak praktis karena
umumnya populasi suatu negara cukup besar dan mengumpulkan seluruh rakyat dalam
satu forum merupakan hal yang sulit.Selain itu, sistem ini menuntut partisipasi
yang tinggi dari rakyat sedangkan rakyat modern cenderung tidak memiliki waktu
untuk mempelajari semua permasalahan politik negara.
Demokrasi perwakilan
Dalam demokrasi
perwakilan, seluruh rakyat memilih perwakilan melalui pemilihan umum untuk
menyampaikan pendapat dan mengambil keputusan bagi mereka.
Panglima TNI: Negara akan Jatuh Jika Demokrasi Tanpa Stabilitas
Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI
Moeldoko menyatakan, negara Indonesia saat ini sedang diuji dalam hal
berdemokrasi. Menurutnya, masyarakat Indonesia saat ini sedang cemas melihat
kondisi politik, di mana kedua pasangan capres dan cawapres mengklaim
memenangkan suara rakyat pada Pilpres 2014 dari hasil hitung cepat sejumlah
lembaga survei.
"Sekarang kita diuji lagi dalam rangka
memperkuat demokrasi menuju yang lebih kuat. Apakah kita bisa melampaui dengan
baik? Jika bisa maka negara kita bukan hanya negara demokrasi terbesar, tapi
juga negara yang sudah memasuki substansi demokrasi yang utuh," kata
Moeldoko di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (11/7/2014) malam.
Untuk itu dirinya mengajak semua pihak agar bisa
menuju demokrasi yang sehat, di mana tidak merugikan masyarakat atau pihak lain
dalam mencapainya. Ia menambahkan, pencapaian demokrasi harus juga mencapai
kestabilan keamanan negara dalam hal apa pun, termasuk keamanan agar negara
bisa kuat.
"Maka saya akan ingatkan kembali hubungan
demokrasi dengan stabilitas negara, di mana hanya menginginkan demokrasi tapi
tidak memikirkan stabilitas, maka negara itu akan jatuh. Ini yang terjadi di
Irak, Mesir dan Suriah," ujarnya.
Untuk bisa mencapai demokrasi yang baik serta
stabilitas negara yang baik, Moeldoko mengingatkan sekali lagi agar semua pihak
mempunyai kesadaran diri, yakni mencapai demokrasi dengan cara-cara yang baik.
"Untuk itulah saya mengingatkan, mari kita
kawal proses demokrasi (pilpres) ini bersama-sama, tapi di sisi lain kita semua
dan saya membantu menciptakan stabilitas yang dinamis. Yakinlah sebuah negara
yang tidak memiliki stabilitas, negara itu rentan dari segalanya,"
paparnya.
Lebih jauh ia mengatakan, dalam perjalanan mencapai
demokrasi hampir selalu ada perbuatan anarkis. Menurutnya, banyak kasus yang
mengatasnamakan demokrasi namun berbuat anarkis yang merugikan pihak lain.
"Membedakan demokrasi dan anarkis itu sangat
tipis, dengan dalil demokrasi sekelompok orang melakukan sesuatu padahal sudah
anarkis. Kita sebentar lagi menghadapi turbulensi, kalau kita naik pesawat ada
guncangan sedikit. Maka dari itu semua harus memiliki kesadaran bersama untuk
mengawal demokrasi dan menciptakan stabilitas kondisi," tandas Moeldoko.
Dengan berita diatas dapat dilihat bahwa pada dasarnya demokrasi di Indonesia sampai saat ini
belum berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan masyarakat. Demokrasi seakan
dikekang oleh keinginan-keinginan para elit politik yang bermain atas nama
seluruh rakyat. Namun kenyataannya, mereka justru menyengsarakan rakyat demi
kepentingan pribadi dan golongannya. Untuk itu peran masyakat sipil sangat
dibutuhkan, dalam memperbaiki proses demokrasi di Indonesia. Masyarakat harus
ikut mengawasi jalannya proses
demokrasi, agar hak-hak rakyat tidak terabaikan oleh para pemimpin bangsa dan elit politik.
Sumber :
http://indonesia-baru.liputan6.com/read/2076761/panglima-tni-negara-akan-jatuh-jika-demokrasi-tanpa-stabilitas
http://agungborn91.wordpress.com/2011/03/29/apa-itu-demokrasi/
Budiardjo, Miriam. 1996. Demokrasi Di Indonesia. Jakarta: Gramedia.
No comments:
Post a Comment